7 Kebiasaan Buruk Orang Indonesia yang Mengganggu Kesehatan


1. Meludah atau buang dahak sembarangan


 Berbagai jenis kuman penyakit bisa menular melalu droplet atau bercak dahak. Kebiasaan meludah dan membuang dahak sembarangan bisa menyebarkan kuman tersebut ke sekitar.

Sayangnya meludah sembarangan masih sering dilakukan orang Indonesia, sampai-sampai harus dipasang peringatan di tempat-tempat umum seperti lapangan futsal. Nenek-nenek yang suka mengunyah sirih juga sering meludah sembarangan dan meninggalkan bekas berwarna merah di mana-mana.



2. Buang sampah sembarangan


 
Di tempat umum, tidak jarang ditemui orang dengan cueknya meninggalkan sampah begitu saja meski tersedia tempat sampah di dekatnya. Sampah yang membusuk akan dihinggapi lalat dan serangga lain, yang kemudian akan menyebarkan kuman-kuman penyebab penyakit di lingkungan sekitarnya.


3. Pipis sembarangan



Urine normal seharusnya steril. Namun seperti dikutip dari WebMD, air kencing juga bisa mengandung bakteri atau jamur dan bisa menular ke mana-mana ketika ada orang pipis sembarangan.

Masalahnya, terbatasnya fasilitas toilet umum sering membuat beberapa warga, khususnya laki-laki, enggan menahan hasrat kencing terlalu lama. Begitu ada tempat yang agak terhalang, misalnya di belakang mobil parkir, langsung saja buka celana dan pipis di tempat itu.



4. Bersin tidak tutup hidung



Saat bersin, seseorang bisa melontarkan partikel-partikel dahak dengan kecepatan mencapai 100 mil perjam. Seperti dikutip dari Howstuffworks, berbagai kuman yang mungkin ada dalam dahak bisa menyebar dengan sangat cepat ke orang-orang di sekitarnya.

Saat berada di tempat umum, tak jarang dijumpai orang bersin tidak menutup hidung dan mulut. Agar saat bersin kumannya tidak menyebar, mulut dan hidung harus ditutup di tissue atau jika tidak ada maka sebaiknya diarahkan ke kain lengan baju.



5. Buang lendir batuk pilek sembarangan



Tissue yang berserakan sering berisi ingus atau dahak yang dikeluarkan dari hidung seseorang saat pilek. Seharusnya sampah tersebut dibuang di tempat khusus, namun banyak yang malas melakukannya.

Tissue bekas berisi ingus atau dahak bisa menyebarkan kuman-kuman penyebab infeksi meski sudah dilipat sampai rapat. Daripada dibuang sembarangan dan membahayakan orang lain, tidak ada salahnya untuk mengantonginya sampai menemukan tempat sampah yang tertutup.



6. Tidak cuci tangan sebelum makan



Cuci tangan merupakan 1 poin tersendiri dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Sayang banyak yang abai karena merasa tangannya masih bersih meski habis menyentuh benda-benda yang sering dihinggapi kuman misalnya gagang pintu.

"Penyebab kematian utama anak-anak akibat infeksi karena kontak langsung seperti diare dan influenza, tapi dengan mengubah perilaku seperti rajin cuci tangan bisa membantu mengurangi penyakit infeksi," kata dr Kirana Pritasari, MQIH dari Kementerian Kesehatan RI beberapa waktu lalu.



7. Buang permen karet sembarangan



Sampah permen karet bisa menjadi masalah kesehatan karena pasti ada cairan tubuh seseorang misalnya air liur yang menempel di sana. Ratusan jenis bakteri penyebab penyakit bisa menempel pada sampah permen karet.

Cara membuang sampah permen karet adalah memasukkannya kembali ke bungkusnya, dilipat lalu dimasukkan tempat sampah. Namun dalam kenyataannya, banyak ditemukan sampah permen karet ditemukan menempel di bawah meja, kursi dan bahkan tiang listrik atau tempat untuk berpegangan di halte bus.|

mengenal  lebih dalam tentang calon gubernur sumsel periode 2013 - 2018

 Kandidat 1 : Alex Noerdin

 



Alex Noerdin, saat ini adalah Gubernur Sumatera Selatan periode 2008-2013. Lahir di Palembang, Sumatera Selatan, 9 September 1950. Sebelum menjadi Gubernur Sumsel, a menjabat Bupati Musi Banyuasin selama 2 periode berturut-turut (2001-2006 dan 2007-2012). Pada tanggal 14 Juni 2008, dalam periode kedua masa jabatannya, ia mengundurkan diri terkait dengan pencalonan dirinya sebagai Gubernur Sumatera Selatan.

Berdasarkan riwayat pendidikannya, pria peraih dua gelar sarjana (S1) yakni masing-masing dari Universitas Triksakti (1980) dan Universitas Atmajaya (1981) ini, tergolong sebagai sosok yang sukses dalam mengenyam pendidikan. Bahkan memiliki motivasi belajar yang tinggi meski harus menimba ilmu hingga ke luar negeri.

Alex Noerdin dikenal masyarakat luas sebagai pemimpin yang memiliki kesuksesan di berbagai bidang kehidupan. Kesuksesan yang diraih meliputi bidang pendidikan, organisasi, dan kepemerintahan. Kesuksesan ini tercermin dari rekam jejak kehidupannya selama ini.

Di bidang organisasi, sejak dulu hingga sekarang, sosok yang kini tengah menjabat Ketua Forum Komunikasi Daerah Penghasil Migas / FKDPM (2006-2009) ini terkenal sebagai figur yang sangat aktif dan sukses dalam memimpin berbagai jenis organisasi. Baik organisasi kepemudaan / kemasyarakatan, organisasi keolahragaan, maupun organisasi politik.

Sementara dalam organisasi politik, sebelum diamanahi sebagai Ketua DPD Partai Golkar Propinsi Sumatera Selatan (2004-2009), Alex pernah menjadi Juru Kampanye dan Pengajar Karakterdes Golkar Kodya Palembang (1982) dan Wakil Sekretaris DPD Golkar Kodya Palembang (1988).

Bahkan, karena dinilai berhasil menjalankan amanah sebagai Bupati dalam memajukan dan mensejahterahkan masyarakat Musi Banyusin, melalui Pilkada Langsung tahun 2006, Beliau kembali terpilih sebagai Bupati untuk memimpin dan melanjutkan pembangunan di Kabupaten Musi Banyuasin untuk periode tahun 2007-2012. Pada tahun 2008 Ia mengikuti pemilihan gubernur Sumatra Selatan dan meraih kemenangan.

Bukti kongkrit keberhasilan kepemimpinan sebagai Kepala Daerah terlihat dari banyaknya penghargaan dan tanda jasa yang diterima dari pemerintah pusat, lembaga independen, dan masyarakat dalam sektor pemerintahan, organisasi, sosial dan budaya.

Kandidat 2 : Eddy Santana Putera



Eddy Santana Putra adalah Walikota Palembang. Saat ini, Ibu Kota Sumatera Selatan tersebut memasuki periode kedua era kepemimpinannya.

Lahir di Pangkalpinang, 20 Januari 1957, Eddy Santana kali pertama menjadi Walikota Palembang melalui mekanisme pemilihan DPRD Palembang pada tahun 2003. Kemudian ia terpilih kembali melalui mekanisme pemilihan langsung pada tahun 2008.

Salah satu keberhasilan pria yang Ketua DPD PDI Perjuangan Sumatera Selatan ini selama memimpin Palembang adalah menertibkan kawasan kumuh di sekitar Jembatan Ampera. Ia mengubah kawasan kumuh tersebut menjadi kawasan yang bersih. Bahkan, kini kawasan tersebut menjadi tujuan wisata bagi wisatawan dan masyarakat lokal yang ingin menghabiskan waktu menikmati Sungai Musi.

Prestasi tingkat Internasional yang pernah diraihnya adalah, pada tanggal 5 Maret 2012, Kota Palembang menorehkan prestasi dengan menyabet predikat sebagai kota terbersih yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan se-Asia Tenggara dalam ajang ASEAN Environmentally Sustainable City Award. Dan Penghargaan ini, diterima langsung Walikota Palembang, Eddy Santana Putra di Pnompenh, Kamboja.

Keberhasilan lain alumni Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya ini adalah mampu menyediakan hampir 90 persen kebutuhan warga Palembang atas kebutuhan air bersih. Eddy juga merupakan tokoh atau sosok di balik reklamasi kawasan Jakabaring Palembang pada saat Sumatera Selatan dipimpin Ramli Hasan Basri. Saat itu dia masih tercatat sebagai pegawai di Dinas Pekerjaan Umum Sumatera Selatan.

Kandidat 3 : Ishak Mekki



Ishak Mekki saat ini menjabat Bupati Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan. Ia juga menjabat Ketua DPD Partai Demokrat (PD) Sumatera Selatan.

Saat ini merupakan periode kedua kepemimpinannya di OKI. Ishak Mekki dilahirkan di dusun Perigi, Kayuagung, OKI, pada 1 Maret 1958.

Ishak Mekki, yang juga merupakan alumni Ulumni Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya, dianggap berhasil mengubah OKI yang sebagian besar wilayahnya merupakan perairan menjadi lebih maju. Sejumlah wilayah yang terdapat di 17 kecamatan, yang sebelumnya tertutup atau hanya mengandalkan transportasi air, kini menjadi terbuka setelah dibangun sejumlah jalan darat.

Prestasi menonjol lainnya dari Ishak Mekki adalah keberhasilannya mengubah pola pikir sebagian warganya yang sebelumnya banyak terlibat dalam bisnis perkayuan, termasuk ilegal logging, menjadi pebisnis perkebunan, seperti sawit dan karet.

Nama Ishak Mekki mencuat secara nasional, setelah Kabupaten OKI terpilih sebagai penyelenggara Jambore Nasional Pramuka tahun 2011 lalu. Di dunia politik, nama Ishak melejit saat terpilih sebagai Ketua DPD PD Sumsel menyingkirkan sejumlah nama yang sebelumnya disebut sebagai kandidat kuat.

Saat ini Ishak tengah menjalankan pembangunan di wilayah pesisir Timur Sumatera Selatan menjadi kawasan bisnis seperti layaknya di masa lalu saat kejayaan Kerajaan Sriwijaya.

Kandidat 4 : Herman Deru



Sama seperti Eddy Santana Putra dan Ishak Mekki, saat ini Herman memasuki periode kedua memimpin Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur. Ia terpilih sebagai bupati setelah kabupaten itu terbentuk usai dimekarkan dari Kabupaten OKU.

Saat pemilihan langsung pada 1998, Herman Deru meraih suara sebanyak 94,56 persen. Raihan suara ini, merupakan raihan suara terbanyak selama suksesi Pilkada hingga saat ini di Indonesia.

Pria kelahiran Belitang, OKU Timur, pada 17 November 1967 ini saat menjadi Bupati OKU Timur kali pertama, tahun 2003, merupakan kepala daerah termuda di Sumatera Selatan. Usianya saat terpilih adalah 36 tahun.

Sebagai bupati di kabupaten baru, Herman dinilai cukup berhasil mengendalikan keamanan di kabupaten tersebut. Padahal wilayah pemerintahannya dihuni oleh warga yang berasal dari beragam etnis, seperti Jawa, Bali, dan penduduk asli Komering. Hal ini berbeda dengan kondisi di Lampung, yang mana sampai saat ini ketiga etnis ini terlibat dalam berbagai bentrokan.

Dalam mengendalikan masyarakatnya, Herman Deru menerapkan sejumlah program yang berkaitan dengan ketertiban tatanan sosial. Misalnya program 1.000 kentongan. Program ini berupa sistem keamanan lingkungan, yang mana setiap rumah disediakan kentongan. Bila ada informasi penting, warga cukup membunyikan kentongan.

Program lainnya, Pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Ormas Nasional Demokrat Sumatera Selatan ini memberlakukan larangan pemungutan biaya pembangunan masjid di jalan raya. Ia juga mewajibkan setiap warga muslim, terkhusus para pejabatnya, untuk dapat membaca Alquran.

Hal menarik lainnya dari Herman Deru adalah kebijakannya menjalankan program penggunaan bahasa daerah. Pada hari tertentu, warga diimbau untuk menggunakan Bahasa Jawa, Komering, dan lainnya yang jadwalnya sudah ditetapkan. Sementara bagi para pelajar di daerah tersebut, diwajibkan mampu menggunakan Bahasa Inggris.

Meskipun tidak memimpin partai politik, tapi dalam suksesi Gubernur Sumsel tahun 2013 mendatang, dia diusung oleh Partai Amanat Nasional (PAN) Sumatera Selatan.

Kandidat 5 : Eddy Yusuf



Eddy Yusuf saat ini adalah Wakil Gubernur Sumsel, periode 2008-2013. Beliau lahir di Baturaja pada 4 Desember 1955. Ia anak ke-6 dari 10 bersaudara pasangan Abdullah Mandjan dan Yus Chairani. Ayahnya mantan Asisten Wedana dan ibunya guru Sekolah Rakyat (SR).

Perlahan-lahan Eddy Yusuf meniti karir sebagai birokrat dari bawah.Pada tahun 1978, ia akhirnya diangkat sebagai pegawai negeri sipil.Saat itu ia sudah kuliah di angkat III Fakultas Hukum,Universitas Sriwijaya. PAda tahun 1982, ketika awal pembentukan PB-7 di sumsel, Datuk Leila siregar memintanya membantu menggerakkan organ BP-7 tersebut.Sampai akhirnya Eddy Yusuf menjadi Manggala Nasional BP-7.

Menjadi birkorat karir,mantan Manggala Nasional BP-7 , dan dosen di beberapa parguruan tinggi swasta di sumsel, membuat Eddy Yusuf sebagai sosok yang sangat kritis dandihormati koleganya. Ia teguh memegang prinsip.

Sebelum menjadi wakil Gubernur Sumsel, pada tahun 2005, Eddy Yusuf menjadi Bupati OKU. Ia juga menjabat Ketua Umum MKGR sumsel. Dalam bekerja dan bergorganisasi, ia memegang teguh prinsip tak ingin setengah-setengah, semua harus dijalankan secara total.

Kandidat 6 : Ridwan Mukti



Ridwan Mukti lahir 21 Mei 1963 di Lubuklinggau, Sumatera Selatan. Saat ini Ridwan Mukti adalah Bupati Musi Rawas, Sumatera Selatan, mantan anggota DPR RI dua periode, dan hingga kini juga tercatat sebagai fungsionaris DPP Partai Golkar.

Lulusan Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta dan Universitas Sriwijaya (Unsri) ini sebelum menjadi politisi di Senayan, memiliki karir profesional yang mantap dengan berbagai jabatan eksekutif. Dia malang-melintang sebagai auditor pada kantor akuntan publik di Yogyakarta maupun Jakarta, kemudian akuntan senior sejumlah perusahaan BUMN dan management senior di BUMN-penanaman modal asing (PMA).

Ridwan juga sebelumnya pengurus dari berbagai organisasi massa dan profesional, di antaranya Asosiasi AITTI dan APPI, Pengurus Pusat Kadin Indonesia, Sekretaris Dewan Pakar PSSI, GAKPI, AMPG, AMPI, dan masih banyak lagi. Saat ini dia juga dipercaya menjadi Ketua Orwil ICMI Sumatera Selatan.

Timnas Garuda Kurang Beruntung?


Kekecewaan Suporter Indonesia (ANTARA/Prasetyo Utomo)
Kekecewaan Suporter Indonesia (ANTARA/Prasetyo Utomo)
Kuala Lumpur, GATRAnews - Kapten tim nasional (timnas) Garuda Elie Aiboy menilai timnas kurang beruntung sehingga kalah 0-2 dari Malaysia pada pertandingan terakhir Piala AFF 2012 Grup B di Stadion Bukit Jalil Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (1/12). "Pertandingan tadi sangat seru. Kita sama-sama saling serang. Hanya Indonesia kurang beruntung saja," kata pemain klub Semen Padang itu.

Dengan kekalahan ini, pemain asal Papua itu berharap Indonesia secepatnya berbenah guna mengejar ketertinggalan dari negara lain. Saat ini perkembangan negara lain jauh lebih pesat.

"Pembenahan memang harus secepatnya dilakukan. Ini demi kebaikan timnas," kata mantan pemain Persika Jakarta itu, seperti dilansir Antara.

Pertandingan antara Indonesia melawan Malaysia ini sebenarnya berjalan dengan ketat. Kedua tim berusaha meraih hasil terbaik. Apalagi pada pertandingan ini tim tuan rumah dituntut menang jika ingin maju kesemifinal.

Semangat untuk meraih kemenangan sangat terlihat saat pertandingan dimulai. Anak asuh Rajagobal itu langsung memberikan perlawanan saat ditekan oleh Indonesia.

Gol yang terciptapun harus melalui perjuangan yang keras karena pertahanan Indonesia cukup disiplin. Setelah gol pertama tercipta membuat pertahanan anak asuh Nil Maizar melemah. Kondisi ini dimanfaatkan Mahalli Bin Jasuli untuk menambah keunggulan Malaysia menjadi 2-0.

Pemain yang pernah memperkuat tim Selangor FC Malaysia itu menambahkan, melihat kemampuan pemain timnas saat ini, sangat berpeluang untuk berkembang.

"Saya akan berusaha memberikan yang terbaik jika tenaga saya dibutuhkan oleh timnas. Saya selalu siap," kata mantan pemain Arema Malang itu.

Pernyataan sama dikatakan pelatih timnas Garuda, Nil Maizar. Menurut dia, pemainnya telah berusaha menjalankan instruksi pelatih. Bahkan beberapa peluang tercipta meski akhinta belum bisa dimanfaatkan.

"Keberuntungan berpihak pada Malaysia. Yang jelas saya akan bertanggungjawab dengan hasil ini," kata mantan pelatih Semen Padang ini.

Saat menghadapi Malaysia, Indonesia sebenarnya hanya butuh hasil imbang. Jika target terpenuhi maka akan melenggang kesemifinal Piala AFF 2012. Dengan kekalahan ini yang berhak lolos adalah Malaysia dan Singapura. Singapura dipertandingan terakhir menang 4-3 atas Laos. (EL)

EFEKNEGATIF DARI NARKOBA 


  A.NARKOBA
Dampak narkoba, jika disalahgunakan, (NARKOBA: narkotika dan obat/bahan berbahaya), memang sangatlah berbahaya bagi manusia.

Narkoba bisa merusak kesehatan manusia baik secara fisik, emosi, maupun perilaku pemakainya.

1. Dampak narkoba terhadap fisik
Pemakai narkoba akan mengalami gangguan-gangguan fisik sebagai berikut:
a. Berat badannya akan turun secara drastis.
b. Matanya akan terlihat cekung dan merah.
c. Mukanya pucat.
d. Bibirnya menjadi kehitam-hitaman.
e. Tangannya dipenuhi bintik-bintik merah. 
f. Buang air besar dan kecil kurang lancar.
g. Sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang jelas.

2. Dampak narkoba terhadap emosi
Pemakai narkoba akan mengalami perubahan emosi sebagai berikut: 
a. Sangat sensitif dan mudah bosan.
b. Jika ditegur atau dimarahi, pemakai akan menunjukkan sikap membangkang. 
c. Emosinya tidak stabil.
d. Kehilangan nafsu makan.

3. Dampak narkoba terhadap perilaku
Pemakai narkoba akan menunjukkan perilaku negatif sebagai berikut: 
a. malas
b. sering melupakan tanggung jawab
c. jarang mengerjakan tugas-tugas rutinnya
d. menunjukan sikap tidak peduli
e. menjauh dari keluarga
f. mencuri uang di rumah, sekolah, ataupun tempat pekerjaan 
g. menggadaikan barang-barang berharga di rumah
h. sering menyendiri 
i. menghabiskan waktu ditempat-tempat sepi dan gelap, seperti di kamar tidur, kloset, gudang, atau kamar mandi
j. takut akan air
k. batuk dan pilek berkepanjangan
l. bersikap manipulatif
m. sering berbohong dan ingkar janji dengan berbagai macam alasan
n. sering menguap
o. mengaluarkan keringat berlebihan
p. sering mengalami mimpi buruk
q. Mengalami nyeri kepala
r. Mengalami nyeri/ngilu di sendi-sendi tubuhnya

KERUSAKAN HUTAN DAN CARA MENGATASINYA

Penyebab dan Dampak Kerusakan Lingkungan





Indonesia memiliki 10 persen hutan tropis dunia yang masih tersisa. Hutan Indonesia memiliki 12 persen dari jumlah spesies binatang menyusui/ mamalia, pemilik 16 persen spesies binatang reptil dan ampibi. 1.519 spesies burung dan 25 persen dari spesies ikan dunia. Sebagian diantaranya adalah endemik (hanya dapat ditemui di daerah tersebut).
Luas hutan alam asli Indonesia menyusut dengan kecepatan yang sangat mengkhawatirkan. Hingga saat ini, Indonesia telah kehilangan hutan aslinya sebesar 72 persen [World Resource Institute, 1997]. Penebangan hutan Indonesia yang tidak terkendali selama puluhan tahun menyebabkan terjadinya penyusutan hutan tropis secara besar-besaran. Laju kerusakan hutan periode 1985-1997 tercatat 1,6 juta hektar per tahun, sedangkan pada periode 1997-2000 menjadi 3,8 juta hektar per tahun. Ini menjadikan Indonesia merupakan salah satu tempat dengan tingkat kerusakan hutan tertinggi di dunia. Di Indonesia berdasarkan hasil penafsiran citra landsat tahun 2000 terdapat 101,73 juta hektar hutan dan lahan rusak, diantaranya seluas 59,62 juta hektar berada dalam kawasan hutan. [Badan Planologi Dephut, 2003].
Dengan semakin berkurangnya tutupan hutan Indonesia, maka sebagian besar kawasan Indonesia telah menjadi kawasan yang rentan terhadap bencana, baik bencana kekeringan, banjir maupun tanah longsor. Sejak tahun 1998 hingga pertengahan 2003, tercatat telah terjadi 647 kejadian bencana di Indonesia dengan 2022 korban jiwa dan kerugian milyaran rupiah, dimana 85 persen dari bencana tersebut merupakan bencana banjir dan longsor yang diakibatkan kerusakan hutan [Bakornas Penanggulangan Bencana, 2003].
Bagaimana dengan Riau ? Sepanjang tahun 2004, seluas tidak kurang 1.008 hektare lahan di Riau hangus terbakar. Kebakaran yang terjadi itu telah menimbulkan kabut asap beberapa waktu lalu di kawasan Riau dan sekitarnya. Lahan yang terbakar tersebut seluas 1.008,51 hektar yang tersebar di enam daerah kabupaten dan kota, seperti Siak seluas 727,5 hektar, Bengkalis (152 ha), Rokan Hilir (80,75 ha), Indragiri Hilir (40,26 ha), Kota Pekanbaru (24 ha) dan Kota Dumai seluas 4 hektar. Peristiwa kebakaran hutan itu kembali terjadi pada awal tahun 2005 dengan kerugian yang tidak sedikit. (Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup Daerah (Bapedalda) Provinsi Riau).
Dengan kerusakan hutan Indonesia, kita akan kehilangan beragam hewan dan tumbuhan yang selama ini menjadi kebanggaan bangsa Indonesia. Sementara itu, hutan Indonesia selama ini merupakan sumber kehidupan bagi sebagian rakyat Indonesia. Hutan merupakan tempat penyedia makanan, penyedia obat-obatan serta menjadi tempat hidup bagi sebagian besar rakyat Indonesia. Dengan hilangnya hutan di Indonesia, menyebabkan mereka kehilangan sumber makanan dan obat-obatan. Seiring dengan meningkatnya kerusakan hutan Indonesia, menunjukkan semakin tingginya tingkat kemiskinan rakyat Indonesia dan sebagian masyarakat miskin di Indonesia hidup berdampingan dengan hutan.
Pada tahun 1998, CIFOR, the International Centre for Research in Agroforestry (ICRAF) dan the United States Forest Service, dengan tambahan dana dari Uni Eropa, memulai studi multi disiplin yang difokuskan pada delapan lokasi rentan kebakaran di Sumatra dan Kalimantan. Untuk menentukan mengapa kebakaran bisa terjadi, siapa yang bertanggung jawab, bagaimana cara api menyebar dan jenis habitat mana yang paling berisiko.
Sebagian besar data ?hot-spot? kebakaran dan gambar satelit menunjukkan lautan api dimulai di daerah perusahaan-perusahaan perkebunan kelapa sawit dan pulp, yang biasa menggunakan api untuk membersihkan lahan. Namun demikian, tampak jelas bahwa asal mula kebakaran juga dipicu oleh berbagai alasan. Konsesi-konsesi kayu, transmigrasi dan pembangunan perkebunan-perkebunan agro-industri membuka jalan masuk ke wilayah-wilayah yang sebelumnya terpencil. Ini mendorong peningkatan skala dan jumlah kebakaran.
Kekurangan peraturan formal yang mengatur hak-hak pemilikan umum dan swasta menyebabkan penggunaan api sebagai senjata dalam konflik-konflik kepemilikan lahan. Api juga digunakan oleh para pemilik lahan kecil untuk membersihkan lahan untuk menanam tanaman pangan dan industri, oleh para transmigran, oleh para peladang berpindah dan oleh para pemburu dan nelayan. Deforestasi dan degradasi hutan alam menyediakan sisa-sisa kayu yang mudah terbakar dan menciptakan bentang-darat yang lebih rentan api.
Ironisnya, realita ini juga diperparah dengan kondisi pemerintahan yang korup, dimana hutan dianggap sebagai sumber uang dan dapat dikuras habis untuk kepentingan individu. Sumber daya alam dijadikan asset ekonomi untuk kepentingan pribadi dan kelompok. Hal ini terlihat ketika dengan leluasanya Pemprov Riau menjual Pasir laut ke Singapura pada kurun waktu 1978 ? 2002 dengan menyisakan kerugian besar. Ribuan hektar ?tanah air? kita berpindah tempat, sementara penderitaan terdalam dirasakan oleh rakyat kecil. Pengerukan pasir laut ini, membuat ancaman serius terhadap sektor perikanan, wisata dan wilayah territorial. Parahnya, kerusakan lingkungan itu tidak diiringi upaya pemberdayaan lingkungan hidup baik oleh pemerintah atau pihak swasta yang mengeksploitasi kekayaan alam Indonesia dan Riau pada khususnya. Justru sebaliknya malah menambah kerusakan lingkungan dengan membuang limbah industri dilahan masyarakat seperti sungai, laut atau daratan dan tindakan lain yang sifatnya merusak lingkungan.
Solusi dan Kesimpulan
Pencanangan program pemerintah yang dikoordinasikan oleh kantor Menneg LH, antara lain 7 kegiatan utama yakni bumi lestari, sumber daya alam lestari, program kali bersih, program langit biru, adipura, laut dan pantai lestari serta manajemen lingkungan memerlukan dukungan dan peran serta masyarakat luas dan instansi terkait serta masyarakat internasional dalam pelaksanaannya. Dalam kaitannya dengan “compliance and enforcement”, pembentukan Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil/ PPNS Bidang Lingkungan, BAPEDAL juga menunjukkan kesungguhan dan komitmen pemerintah yang kuat.
Peringatan hari lingkungan hidup se-dunia dengan tema ? Green Cities ? pada 5 mei 2005 perlu diapresiasi dengan sikap aktif pro-aktif. Seyogyanya pemerintah pusat hingga pemerintah daerah melakukan aksi nyata dan tidak hanya ?panas dan meluap ? luap? pada konsep dan acara seremonial belaka. Apa yang dilakukan oleh pemerintah Kota Pekanbaru dalam memperingati hari lingkungan hidup se-dunia dengan tema ??Gerakan Kota Bersih dan Hijau?? perlu dicontoh oleh kabupaten/ kota lain. Penghijauan kota dan lahan gundul serta penjagaan terhadap lingkungan laut menjadi prioritas mekanisme pembangunan bersih. Hal ini diyakini bahwa hutan merupakan paru-paru dunia yang dapat menyerap karbon dan menyediakan oksigen bagi kehidupan di muka bumi. Fungsi hutan sebagai penyimpan air tanah juga akan terganggu akibat terjadinya pengrusakan hutan yang terus-menerus. Hal ini akan berdampak pada semakin seringnya terjadi kekeringan di musim kemarau dan banjir serta tanah longsor di musim penghujan. Pada akhirnya, hal ini akan berdampak serius terhadap kondisi perekonomian masyarakat. Sedangkan laut diyakini menyimpan banyak potensi flora dan fauna yang menarik untuk dijadikan aset daerah dengan pendekatan ekowisata. Tentu pengelolaan yang rapi, sistemik dan berwawasan lingkungan menjadi ruh utama pembangunan.
Program pengentasan kemiskinan dan masalah kesehatan serta lingkungan hidup harus dilakukan segera dengan asumsi pemikiran bahwa salah satu penyebab kerusakan lingkungan hidup adalah kemiskinan yang akut di negara-negara berkembang. Tanpa penanganan yang komprehensif terhadap isu kemiskinan, maka upaya masyarakat internasional melaksanakan agenda pembangunan berkelanjutan akan sia-sia. Dalam kaitan ini, negara-negara berkembang prinsipnya sepakat bahwa kemiskinan adalah salah satu penyebab dari berbagai penyebab penting lainnya seperti pola konsumsi dan produksi yang tidak sustainable serta tidak tersedianya sumber keuangan dan teknologi yang memadai.
Pola pembangunan sebagai visi utama Gubernur Riau dengan formulasi K2i (Pembangunan pada sektor pemberantasan kebodohan, kemiskinan dan pembangunan infrastruktur) patut untuk diapresiasi. Namun konsep K2i itu perlu diterjemahkan dengan strategi pembangunan yang applicable. Sikap tegas dari Gubernur untuk melawan kebodohan dan kemiskinan jangan sampai hanya tinggal dipodium dan lembar pidato. Yang dibutuhkan saat ini adalah aksi rill dari pemerintah dengan tetap memperhatikan keseimbangan ekosistem bumi, dimana lingkungan hidup adalah mitra dari pembangunan daerah.
Kebijakan pemerintah untuk melakukan pembangunan daerah tidak hanya memperhatikan unsur ekonomi dan politik saja dengan mengesampingkan kepentingan lingkungan. Kita memang tidak bisa melakukan pemisahan antara elemen ? elemen tersebut. Gagasan Emil Salim (2002) dengan paradigma ekonomi dalam lingkungan cukup menarik untuk kita diskusikan. Menurutnya Pembangunan dengan orientasi ekonomi nasional tetap perlu digalakkan namun pemberdayaan lingkungan menjadi include didalamnya sebagai partner utama pembangunan berkelanjutan.
Kelembagaan lingkungan hidup yang sudah berdiri seperti Bapedalda dan lembaga non-pemerintah seperti WALHI, serta masyarakat luas perlu melakukan kontrol terhadap kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada kepentingan rakyat. Pada sektor korporasi yang mengelola langsung sumber daya alam lokal, seperti CALTEX, RAPP, serta perusahaan ? perusahaan besar lainnya harus memperhatikan kesepakatan ISO-14000 yang mengamanahkan untuk meningkatkan pola produksi berwawasan lingkungan, membangun pabrik atau perusahaan hijau (green company) dengan sasaran keselamatan kerja, kesehatan dan lingkungan yang maksimal dan pola produksi dengan limbah nol (zero waste).
Meminjam AA? Gym, bahwa untuk melakukan apa yang dicita ? citakan tidak akan berhasil tanpa didukung oleh kesadaran manusianya. Maka dari itu – dalam kerangka memelihara lingkungan-mulailah dari yang kecil, seperti membuang puntung rokok pada tempatnya, Mulailah dari diri sendiri dan mulailah dari sekarang. Mari kita cintai diri kita dan makhluk lain dibumi dengan senantiasa menjaga dan memelihara lingkungan hidup.

10 Trik agar Belajar Anda Efektif


 10 trik berikut ini mungkin bisa jadi panduan bagi Anda yang tengah mencari cara terbaik dalam belajar.

1. Jangan mencoba untuk memaksakan belajar dalam satu sesi

Biasanya, para pelajar yang sukses selalu meluangkan waktu belajarnya lebih pendek dan jarang memaksakan mempelajari seluruhnya dalam satu atau dua sesi. Kuncinya, belajarlah dengan konsisten dan lakukan secara reguler meskipun dalam waktu singkat.

2. Rencanakan saat Anda akan belajar

Jika ingin sukses dalam belajar, susunlah jadwal dengan waktu yang spesifik selama sepekan. Dan cobalah untuk tegas dengan jadwal yang telah Anda buat. Mereka yang belajar secara sporadis, biasanya tidak berperforma sebaik pelajar yang telah mengatur waktu belajarnya dengan disiplin.

3. Belajarlah pada waktu yang sama


Tidak hanya apakah penting untuk merencanakan jadwal kapan harus belajar, tetapi, Anda juga belajar untuk konsisten dengan rutinitas belajar harian. Ketika Anda belajar pada waktu yang sama setiap hari dan setiap minggu, maka hal itu akan menjadi bagian yang rutin dalam kehidupan Anda. Secara mental dan emosional, Anda akan lebih mempersiapkan diri saat sesi belajar tiba dan tentunya lebih produktif.

4. Setiap kegiatan belajar harus memiliki tujuan yang spesifik


Menganggap sederhana belajar tanpa arahan yang jelas tidak akan efektif. Anda perlu tahu dengan jelas apa yang Anda butuhkan dalam setiap kesempatan belajar. Sebelum mulai belajar, aturlah tujuan dari belajar yang Anda lakukan. Hal ini akan mendukung tujuan akademik secara keseluruhan.

5. Jangan pernah menunda belajar

Adalah hal yang sangat mudah umum untuk membatalkan sesi belajar yang telah Anda rencanakan karena tidak tertarik dengan bidang studi, atau Anda memiliki hal lain yang harus dilakukan, atau karena tugas yang diberikan sangat sulit untuk dikerjakan.

Pelajar yang berhasil tidak pernah menunda waktunya untuk belajar. Jika Anda melakukannya, kegiatan belajar Anda menjadi tidak efektif dan Anda tidak akan mendapatkan apa yang dibutuhkan. Penundaan juga akan menimbulkan kekacauan dan menjadi penyebab nomor satu dari kegagalan.

6. Mulailah dengan pelajaran yang paling sulit

Tugas atau pelajaran yang paling sulit akan membutuhkan usaha, mental, dan energi yang paling besar. Anda sebaiknya memulai dengan hal ini. Sekali Anda bisa menyelesaikan tugas yang paling berat ini, akan lebih mudah untuk menyelesaikan sisanya. Percaya atau tidak, memulai dengan pekerjaan yang paling sulit akan membawa peningkatan yang sangat besar bagi keefektifan sesi belajar dan performa akademis Anda.

7. Selalu review catatan Anda sebelum mulai mengerjakan tugas

Hal yang pasti, sebelum Anda dapat mereview catatan yang dimiliki, maka Anda harus memiliki catatan tersebut. Pastikan bahwa Anda selalu membuat catatan yang baik selama di kelas. Sebelum memulai setiap sesi belajar dan mengerjakan tugas utama yang harus diselesaikan, pastikan Anda tahu bagaimana mengerjakannya dengan benar.

8. Pastikan tidak ada gangguan selama belajar

Carilah tempat belajar yang aman dari gangguan. Ketika Anda terganggu saat belajar maka itu akan membuyarkan konsentrasi dan kegiatan belajar menjadi tidak efektif.

9. Manfaatkan kelompok belajar dengan efektif


Pernah mendengar pepatah, "Dua kepala lebih baik daripada satu kepala?". Pepatah ini bisa jadi benar untuk diterapkan dalam kegiatan belajar. Belajar secara kelompok akan membawa sejumlah keuntungan, diantaranya, mendapatkan bantuan dari pelajar lainnya saat Anda berjuang untuk memahami sebuah konsep, menyelesaikan tugas dengan lebih cepat, dan berbagi pengetahuan dengan pelajar lain yang akan membantu mereka dan diri Anda sendiri untuk menginternalisasi persoalan. Tetapi, kelompok belajar akan menjadi tidak efektif ketika tidak terstruktur dan anggota grup minim persiapan.

10. Review catatan, tugas, dan materi lainnya setiap akhir pekan

Pelajar yang sukses biasanya selalu mereview apa yang telah mereka pelajari selama seminggu di setiap akhir pekan. Cara ini akan membuat mereka mempersiapkan diri lebih baik untuk melanjutkan pembelajaran konsep-konsep baru pada pekan berikutnya.

Yakinlah, saat menerapkan trik-trik ini dalam belajar akan membawa perubahan dan peningkatan yang signifikan dalam catatan akademis dan keberhasilan studi Anda. Kuncinya, jangan putus asa!